Sma Saraswati Seririt

Jalan Jendral Sudirman, Tangguwisia, Seririt.

Sma Saraswati Seririt

Jalan Jendral Sudirman, Tangguwisia, Seririt.

Sma Saraswati Seririt

Jalan Jendral Sudirman, Tangguwisia, Seririt.

Sma Saraswati Seririt

Jalan Jendral Sudirman, Tangguwisia, Seririt.

Sma Saraswati Seririt

Jalan Jendral Sudirman, Tangguwisia, Seririt.

Selasa, 01 November 2011

Tugas Sosiologi XII IPS SM Ganjil SMA

PAKET MATERI Perubahan sosial dan Lembaga sosial
Paket 1
Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan?
1. Masyarakat Statis
Adalah masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan perubahan yang terjadi berjalan secara lambat.

2. Masyarakat Dinamis
Adalah masyarakat yang mengalami berbagai perubahan dan berlangsung dalam waktu cepat.

3. Perubahan Sosial Menurut Mac Lver
Ia menyatakan bahwa perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationship) atau suati perubahan terhadap kesimbangan (equilbrium) hubungan sosial.

4. Perubahan Sosial Menurut Gillin dan Gillin
Ia mendefinisikan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.

5. Perubahan Sosial Menurut William. F. Ogburn
Ia mengatakan bahwa perubahan sosial menekankan pada kondisi teknologis yang mengakibatkan perubahan pada beberapa aspek kehidupan sosial, misalnya perubahan pola berpikir masyarakat yang sangat dipengaruhi kemajuan iptek.

6. Perubahan Sosial Menurut Samuel Koening
Ia menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia, dimana modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern dan ekstern.


7. Perubahan Sosial Menurut Kingsley Davis
Ia berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

8. Perubahan Sosial Menurut Selo Soemardjan
Ia Menyatakan bahwa perubahan sosial adalah semua perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

9. Teori Evolusi Dan Tokohnya
- Emile Durkheim menyatakan bahwa perubahan karena evaluasi mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kerja.
- Ferdinand Tonnies melihat bahwa masyarakat berubah dari masyarakat yang sederhana yang memiliki hubungan erat dan kooperatif menjadi masyarakat yang besar yang mempunyai hubungan yang impersonal dan terspesialisasi.

10. Teori Konflik dan Tokohnya
- Karl Mark menegaskan bahwa konflik kelas sosial adalah sumber terpenting dan berpengaruh terhadap semua perubahan sosial.
- Ralf Dahrendorf juga menyatakan bahwa semua perubahan sosial adalah hasil dari konflik kelas di masyarakat.

11. Teori Fungsionalis dan Tokohnya
Teori fungsionalis memandang bahwa setiap elemen masyarakat memberikan fungsi terhadap elemen masyarakat yang lain, sehingga apabila terjadi perubahan pada salah satu elemen masyarakat tersebut maka akan menimbulkan perubahan pada elemen masyarakat yang lain.
William F. Ogburn menyatakan bahwa perubahan benda-benda budaya fisik lebih cepat daripada perubahan dalam sistem dan sturktur sosial.




12. Teori Siklus dan Tokohnya
Teori siklus adalah teori yang menyatakan bahwa perkembangan dalam masyarakat bagaikan sebuah organisasi, yaitu ada masa kelahiran, kanak-kanan, kedewasaan, kemudian kematian.
- Oswald Spengles beranggapan bahwa setiap perubahan besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan.

13. Ciri-ciri Perubahan Sosial
a. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena setiap masyarakat pasti mengalami pergerakan dan perubahan baik yang terjadi secara lambat maupun yang terjadi secara cepat.
b. Perubahan sosial yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
c. Perubahan sosial yang berlangsung secara cepat pada umumnya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara.
d. Perubahan sosial yang berlangsung tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan ataupun bidang spiritual saja , namun perubahan berlangsung secara bersamaan dikarenakan kedua bidang tersebut memiliki keterkaitan dan hubuungan timbal balik yang kuat.
e. Secara tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Proses perubahan
- Segmentasi
- Perubahan struktur
- Perubahan dalam struktur kelompok.

14. Perubahan lambat (Evolusi)
Adalah suatu perubahan yang membutuhkan waktu laam dan disertai dengan beberapa rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan proses yang lambat.

15. Cosmic Evolution (Evolusi Kosmis)
Merupakan taraf evolusi dalam bentuk perubahan atau pertumbuhan, perkembagan, maupun kemunduran hidup manusia.

16. Organic Evalution (evolusi Organis)
Adalah suatu bentuk evolusi yang dikenal dengan survival of the fittest, yaitu perjuangan manusia untuk mempertahankan hidupnya.

17. Mental Evolution (Evolusi Mental)
Merupakan suatu bentuk evolusi yang terjadi karena adanya perubahan teknologi dan perubahan kebudayaan.

18. Unilinear Theories of Evolution
Berdasarkan teori ini, manusia dan masyarakat (termasuk juga didalamnya kebudayaan) mengalami perkembangan melalui tahap-tahap tertentu.

19. Tokoh-tokoh Teori Evolusi Unilinear
- Auguste Comte
- Vilfredo Pareto
- Pitirim. A. Sorokin

20. Universal Theories of Evalution
Berdasarkan teori ini perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap.

21. Universal Theories of Evolution menurut Herbert Spencer
Ia menyatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen menuju kelompok heterogen baik sifat ataupun susunan masyarakatnya.

22. Multilined Theories of Evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian terhadap tahap-tahap perkembanan tertentu dalam evolusi masyarakat.

23. Urutan Adaptasi Menurut Bogardus.
a. Perubahan teknologi
b. Pengisian waktu senggang
c. Pendidikan
d. Aktivitas dalam masyarakat
e. Suasana dalam rumah tangga
f. Agama

24. Perubahan Cepat (Revolusi)
Suatu perubahan dapat dikatakan sebagai revolusi jika perubahan tersebut memerlukan waktu yang sangat cepat dan menyangkut sendi-sendi kehidupan masyarakat, termasuk juga didalamnya lembaga-lembaga kemasyarakatan dengan atau tanpa perencanaan terlebih dahulu.

25. Syarat-syarat Revolusi Secara Sosiologis
a. Harus ada keinginan bersama (umum) untuk mengadakan suatu perubahan.
b. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tertentu.
c. Pemimpin yang ada harus mampu menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk selanjutnya merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas yang ada tersebut menjadi suatu program dan arah gerakan.
d. Pemimpin tersebut harus mampu menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat, artinya bahwa tujuan yang ingin diraih harus bersifat konkrit dan dapat dilihat oleh masyarakat.
e. Harus ada “momentum” yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan.

26. Perubahan Kecil
Suatu perubahan dapat dikatakan sebagai perubahan kecil jika perubahan terjadi pada unsur-unsur struktural sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.

27. Perubahan Besar
Suatu perubahan dapat dikatakan sebagai perubahan besar jika perubahan yang terjadi membawa pengaruh besar dan diikuti dengan adanya perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakat yang ada dalam tatanan suatu masyarakat.



28. Perubahan Yang Dikehendaki atau Direncanakan
Adalah suatu perubahan yang diperkirakan atau telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang ingin mengadakan perubahan di dalam masyarakat.

29. Perubahan Yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
Adalah suatu perubahan sosial yang ridak dikehendaki atau tanpa adanya suatu perencanaan terlebih dahulu, tetapi keinginan tersebut berlangsung di luar jangkauan pengawasan serta dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat.

30. Perubahan Struktural
Adalah suatu perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan munculnya organisasi dalam masyarakat.

31. Perubahan Proses
Adalah suatu perubahan yang bersifat tidak mendasar dan hanya sebagai pelengkap/penyempurna dari perubahan yang terjadi sebelumnya.

32. Penyebab Perubahan Sosial Bersumber Dari Dalam Masyarakat atau Internal.
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
b. Penemuan-penemuan baru.
c. Pertentangan (konflik) masyarakat
d. Terjadinya pemberontakan atau Revolusi

33. Faktor Pendorong Penemuan Baru Dalam Masyarakat
a. Kesadaran individu-individu akan kekuarangan dalam kebudayaannya
b. Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan
c. Perangsang bagi aktivitas-aktivitas suatu penciptaan dalam masyarakat.




34. Penemuan Baru Dalam Kebudayaan Jasmaniah yang Memberikan Pengaruh Pada Masyarakat.
a.






Penemuan baru tidak hanya terbatas pada satu bidang tertentu saja, melainkan meluas ke bidang-bidang lain.
b.



Penemuan baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakat ke lembaga kemasyarakat lainnya.

c.









Beberapa jenis penemuan aru dapat pula mengakibatkan satu jenis perubahan

35. Penyebab perubahan Sosial Bersumber Dari Luar Masyarakat atau Eksternal
a. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia
b. Peperangan
c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

36. Macam-macam Penetrasi
a. Penetrasi damai (Penetration pasifique)
b. Penetrasi paksa (Penetration Violence)

37. Akulturasi
Adalah perpaduan dua kebudayaan yang menghasilkan suatu bentuk perubahan baru dengan tidak menghilangkan unsur aslinya.

38. Asimilasi
Adalah bercampurnya dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru.

39. Sintesis
Adalah percampuran dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru yang berbeda dari keduanya.

40. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya Menurut Margono Slamet
a. Ketidakpuasan individu atau kelompok masyarakat terhadap situasi yang ada sehingga muncul keinginan untuk mendapatkan situasi yang lain, yaitu melalui perubahan.
b. Adanya pengetahuan mengenai perbedaan antara apa yang ada (das sein) dengan apa yang seharusnya atau yang di harapkan (das sollen).
c. Adanya tekanan dari luar kompetisi atau keharusan menyesuaikan diri dengan keadaan.
d. Kebutuhan diri dalam untuk mencapai efisiensi.

41. Fakto Pendorong Perubahan Sosial Budaya Menurut Dav8d M.C Cleland
Ia berpendapat bahwa dorongan untuk berubah adalah adanya hasrat untuk meraih prestasi (need for achiement) yang melanda masyarakat.




42. Ciri perubahan sosial Menurut Alvin Betrand
Ia menyatakan bahwa awal dari proses perubahan adalah komunikasi, yaitu transfer ide, nilai, gagasan, keyakinan, dan sebagainya dari satu pihak ke pihak lain sehingga dicapai pemahaman bersama dalam masyarakat.

43. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Menurut Soejono Soekanto
a. Adanya kontak dengan kebudayaan lain.
b. Sistem pendidikan formal yang maju.
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan adanya keinginan untuk maju.
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviantion) tetapi yang bukan merupakan delik (perbuatan yang melanggar ketentuan hukum).
e. Sistem terbuka lapisan masyarakat (open stratification).
f. Penduduk yang heterogen.
g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
h. Orientasi ke masa depan.
i. Nilai yang tertanam dalam diri masyarakat untuk senantiasa berikhtiar guna memperbaiki hidupnya.

44. Dua Tipe Difusi Menurut Soerjono Soekanto
a. Difusi intramasyarakat (Intra Society Diffusion)
b. Difusi Antarmasyarakat (Inter Society Diffusion).

45. Faktor Penghambat Perbuatan Sosial Budaya
a. Kurangya hubungan dengan masyarakat lain.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat (vested interest)
e. Rasa takut akan terjadinya kegagalan pada integrasi kebudayaan.
f. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing (sikap tertutup).
g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
h. Adat atau kebiasaan.
i. Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak dapat diperbaiki.

46. Pengertian Modernisasi
Modernisasi berasal dari kata dasar modern. Modern berasal dari kata “Modernus” (latin) yang terdiri dari dua kata, yaitu “modo” yang berarti cara dan “ernus” yang mengacu pada adanya periode waktu masa kini, sehingga modernisasi bisa diartikan sebagai proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat modern.

47. Modernisasi Menurut Ogburn dan Nimkoff
Menurut mereka, modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menitikberatkan pada faktor-faktor rehabilitas.



48. Modernisasi menurut Louis Living Horowitz
Ia mengatakan bahwa modernisasi yang non ideologis pada dasarnya merupakan suatu istilah teknologi bukan istilah penilaian dan menyangkut penggantian tenaga kerja manusia oleh mesin-mesin.

49. Modernisasi Menurut J.W. Schroort
Ia berpendapat bahwa modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan, bidang kehidupan, dan aspek kemasyarakatan.

50. Modernisasi Menurut Wibett E. Moore
Ia mendefinisikan modernisasi sebagai suatu informasi total kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisasi sosial dari yang tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang didahului oleh negara barat yang telah stabil.

51. Modernisasi Menurut Harold Rosenberg
Ia berpendapat bahwa modernisasi merupakan sebuah tradisi baru yang mengacu pada urbanisasi atau sejauh mana dan bagaimana pengisian sifat-sifat pedesaan suatu masyarakat berlangsung.



52. Modernisasi Menurut Koentjaraningrat
Ia menyatakan bahwa modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan keadaan dunia sekarang.

53. Modernisasi Menurut Soerjono Soekanto
Ia mendefinisikan modernisasi sebagai suatu bentuk perubahan sosial yang terarah (directed change) dan didasarkan pada suatu kepercayaan yang biasa disebut dengan social planning.

54. Modernisasi Menurut Astrid S. Susanto
Ia mengatakan bahwa modernisasi adalah proses pembangunan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan.

55. Beberapa Gejala Modernisasi
1. Bidang ilmu pengetahuan dan tekonologi.
2. Bidang ekonomi, sosial, budaya.
3. Bidang Politik.

56. Syarat Modernisasi
1. Cara berfikir yang ilmiah (scientific thinking) yang bersifat institusional (melembaga) dalam masyarakat (the ruling laws), yang mehendaki suatu sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan baik.
2. Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur serta terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
4. Penciptaan iklim yang baik (favorable) dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
5. Tingkat organisasi yang tinggi di mana di satu pihak berarti disiplin, namun di pihak lain berarti pengurangan kemerdekaan.
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social planning).



57. Perkembangan Modernisasi Menurut W.W. Rostow
1. Masyarakat tradisional.
2. Prokondisi tinggal landas.
3. Tinggal landas.
4. Dorongan untuk mapan.
5. Era konsumsi tinggi atau modern.

58. Ciri-Ciri Masyarakat Modern Menurut Soerjono Soekanto
a. Orang yang menyadari dan menghormati hak, kewajiban, serta kehormatan pihak lain.
b. Orang yang tidak cepat menyerah atau pasrah pada nasib.
c. Orang yang peka terhadap pentingnya perencanaan.
d. Orang yang yakin pada manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
e. Orang yang lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa yang akan datang.
f. Orang yang senantiasa mempunyai informasi lengkap mengenai dirinya.

59. Ciri-ciri Masyarakat Modern Menurut Selo Soemardjan
a. Hubungan manusia terutama didasarkan atas kepentingan pribadi.
b. Tingkat pendidikan formal tinggi dan merata.
c. Hubungan (interaksi) dengan masyarakat lain digunakan secara terbuka dalam suasana saling mempengaruhi.
d. Hukum yang berlaku pada umumnya berupa hukum tertulis yang sangat kompleks.

60. Ciri-ciri masyarakat Modern Menurut Alex Inkeles
a. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan dari pada masa lalu.
b. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
c. Percaya diri.
d. Cenderung memandang dunia sebagai suatu yang bisa di hitung (perhitungan).
e. Menghargai harkat hidup manusia lain.
f. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.

61. Ciri-Ciri Masyarakat Modern Menurut Cyril Black
Ia menyatakan bahwa ciri masyarakat modern adalah tumbuhnya ilmu pengetahuan baru dan adanya kemampuan manusia dalam memahami rahasia-rahasia alam yang semakin meningkat dan dapat menerapkannya dalam berbagai kegiatan.

62. Dampak Perubahan Sosial Akibat Modernisasi
1. Konsumerisme dan etos kerja manusia modern di Indonesia.
2. Kesenjangan sosial ekonomi.
3. Pencemaran lingkungan alam.
4. Kriminalitas.
5. Kenakalan ramaja.

63. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
a. Persoalan sense of value (nilai) yang kurang ditanamkan oleh orang tua.
b. Timbulnya kelompok remaja informal yang aktivitasnya tidak disukai oleh masyarakat pada umumnya karena menyimpang dari norma-norma yang ada dalam masyarakat.
c. Munculnya usaha-usaha generasi muda untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kaum muda.

64. Pengertian Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata globe yang berarti bola bumi, bulatan, yaitu peta bumi yang berbentuk bulat seperti bumi (miniatur planet bumi). Dari kata globe menjadi global yang berarti keseluruhan yang bersangkut paut atau meliputi seluruh dunia/mendunia dan globalisasi diartikan sebagai proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi merupakan suatu proses perubahan sosial yang menyebabkan seseorang, sekelompok orang, maupun suatu negara saling dihubungkan dan saling membutuhkan dengan masyarakat atau negara lain yang diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi komunikasi di seluruh dunia.



65. Globalisasi Menurut Selo Soemardjan
Menurutnya globalisasi merupakan terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama secara cepat terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi.

66. Globalisasi Menurut Cochrane Pain
Menurutnya globalisasi adalah munculnya sebuah sistem ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global.

67. Globalisasi Menurut Peter Drucker
Menurutnya globalisasi merupakan sebuah istilah menyeluruh untuk berbagai proses yang berada di jantung ekonomi global yang meliputi penyebaran komunikasi global, secara instan, pertumbuhan perdangangan internasional yang cepat, pasar uang global, maupun pasar perubahan global.

68. Globalisasi Menurut Martin Albrow
Menurutnya globalisasi adalah keseluruhan proses di mana penduduk dunia tergabung ke dalam masyarakat dunis yang global.

69. Globalisasi Menurut Haralambos dan Martin Holborn
Menurutnya globalisasi adalah suatu proses dimana batas-batas negara luluh dan tidak dianggap penting lagi dalam kehidupan sosial.

70. Globalisasi menurut A.G. Mc. Grew
Ia menytakan bahwa globalisasi merupakan suatu proses dimana berbagai kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah satu negara dapat memberikan konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di seluruh dunia.

71. Globalisasi Menurut Wikipedia Encyclopedia
Dinyatakan bahwa globalisasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perubahan-perubahan dalam masyarakat (changes) dan dalam perekonomian dunia yang dihasilkan oleh peningkatan perdangangan dan kertukaran kebudayaan.

72. Globalisasi Menurut Barik Dunia
Dinyatakan bahwa globalisasi merupakan kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan guna memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang-orang yang berasal dari negara lain.

73. Globalisasi Menurut IMF
Dinyatakan bahwa globalisasi adalah meningkatnya ketergantungan ekonomi antara negara-negara di dunia yang ditandai dengan meningkat dan beragamnya volume transaksi barang dan jasa antar negara dan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat.

74. Kesimpulan Globalisasi
1. Adanya proses dibentuknya suatu tatanan, aturan, maupun sistem tertentu.
2. Tatanan, aturan, ataupun sisten tersebut berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.

75. Tanda-Tanda Globalisasi
1. Meningkatknya perdagangan antar negara.
2. Infrastruktur telekomunikasi global semakin berkembang.
3. Berkembangnya sistem keuangan secara global.
4. Meningkatnya investasi langsung dari para investor asing.
5. Peran dari organisasi-organisasi internasional meningkat.
6. Adanya gerakan untuk menyerukan keadilan internasional.
7. Perjalanan dan turisme antar negara semakin meningkat.

76. Faktor Pendukung Globalisasi
1. Berkembang pesatnya tenologi komunikasi.
2. Adanya integrasi ekonomi dunia.



77. Dampak Positif Globalisasi
Adalah mudah dan cepatnya budaya asing masuk dan memperkaya budaya asli bangsa Indonesia.

78. Dampak Negatif Globalisasi
Adalah munculnya budaya hedois, glamour, free sex, dan sebagainya yang semua itu terjadi akibat dari mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia.

79. Guncangan budaya (Cultural Shock)
Adalah ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan sosial yang fungsinya tidak serasi bagi masyarakat yang bersangkutan.

80. Ketertinggalan Budaya (Cultural Lag)
Adaah terhadap unsur-unsur kebudayaan yang mengalami perubahan secara cepat, namun ada pula unsur-unsur kebudayaan yang sulit untuk berubah, sehingga mengakibatkan terjadinya ketidakserasian dan keseimbangan.

81. Disorganisasi (Disintegrasi)
Adalah proses memudar/melemahnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena adanya perubahan.

82. Beberapa Tantangan Global yang lain
a. Bergesernya nilai dan norma serta budaya bangsa Indonesia.
b. Menipisnya rasa gotong royong.
c. Menurunnya etika dan norma sopan santun.
d. Kurang minatnya Generasi Muda terhadap kesenian tradisional ataupun daerah.
e. Menurunnya hubungan kekeluargaan yang terjalin dalam keluarga.
f. Mulai menipisnya Roh beragama pada sebagian masyarakat.
g. Budaya tidak cinta produksi dalam negeri.
h. Alkoholisme.



83. Beberapa Cara Yang Ditempuh Dalam Mengantisipasi Jatidiri Bangsa Terhadap Globalisasi
a. Mematangkan peranan nilai dan norma di dalam keluarga.
b. Ditumbuhkannya keimanan dan ketakwaan pada diri setiap individu sebagai kontrol perilaku maupun ilmu pengetahuan.
c. Menjalin kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam mencegah dan memberantas penyakit masyarakat.
d. Pembudayaan cinta produksi dalam negeri.
e. Pelestarian nilai-nilai budaya dan kesenian tradisional.


PAKET 2
84. Pengertian Lembaga Sosial
Lembaga sosial (social institutions) atau yang sering disebut dengan pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang dianggap penting oleh masyarakat.

85. Pengertian Lembaga Sosial Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page
Menurut mereka, lembaga sosial merupakan prosedur atau tata cara yang sudah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang hidup berkelompok dalam sebuah kelompok kemasyarakatan yang dinamakan asosiasi.

86. Pengertian lembaga sosial Menurut Leopold Von Wiese dan Howard Becker
Menurut mereka, lembaga sosial adalah suatu hubungan proses dan cara hubungan atau interaksi sosial antar manusia dan antar kelompok manusia dengan tujuan untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola yang terkandung di dalamnya dan disesuaikan dengan kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya.

87. Pengertian Lembaga Sosial Menurut Herry M. Johnson
Menurutnya lembaga sosial atau institusi adalah seperangkat norma yang terinstitusionalisasi (institutionalized) dalam masyarakat dimana norma tersebut telah diterima sejumlah besar anggota sistem sosial, telah ditanggapi secara sungguh-sungguh (unternalized) dan diwajibkan adanya sanksi tertentu terhadap pelanggarannya.

88. Pengertian Lembaga Sosial Menurut Paul Horton dan Chester
Menurut mereka, lembaga sosial merupakan sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubngan yang menyatukan nilai-nilai sosial dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

89. Pengertian Lembaga Sosial Menurut Sumner
Menurutnya, lembaga sosial adalah perbuatan atau perilaku, cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan manusia yang sifatnya kekal dengan tujuan untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat agar terdapat keteraturan dan integrasi dalam masyarakat yang bersangkutan.

90. Pengertian Lembaga Sosial Menurut Kornblum
Menurutnya, lembaga sosial yaitu suatu struktur status dan peran yang diarahkan ke pemenuhan kebutuhan dasar anggota masyarakat.

91. Pengertian Lembaga Sosial Menurut Soerjono Soekanto
Menurutnya, lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.

92. Pengertian Lembaga Sosial Menurut Koentjaraningrat
Menurutnya, lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi komplesitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia.

93. Pengertian Lembaga Sosial Menurut Peter L. Berger
Menurutnya lembaga sosial yaitu suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.



94. Pengertian Lembaga Sosial Menurut W. Hamilton
Menurutnya lembaga sosial merupakan tata cara kehidupan kelompok yang jika dilanggar akan dijatuhi berbagai derajat sanksi.

95. Pengertian Lembaga Sosial Menurut Mayor Polak
Menurutnya lembaga sosial merupakan suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting.

96. Karakteristik atau Ciri Tertentu Yang Menandai Lembaga Sosial
a. Sebuah lembaga sosial merupakan suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan beserta hasil-hasil yang diciptakan.
b. Lembaga sosial merupakan dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu.
c. Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu.
d. Lembaga sosial biasanya ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu.

97. Proses Pembentukan Lembaga Sosial Secara Tidak Langsung
Suatu lembaga sosial dapat muncul secara bertahap dan berangsur-angsur di dalam masyarakat di mana lembaga tersebut lahir pada saat mereka mengalami permasalahan yang berkaitan dengan pemenuhan segala kebutuhannya.

98. Syarat Terbentuknya Lembaga Sosial Menurut Koentjaraningrat
a. Suatu tata kelakuan yang baku.
b. Kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling berhububungan menurut sistem norma-norma tersebut.
c. Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan tertentu yang disadari dan dipahami oleh kelompok yang bersangkutan.
d. Mempunyai perlengkapan dan peralatan.

99. Unsur-Unsur Lembaga Sosial
a. Lembaga sosial merupakan seperangkat norma yang saling berkaitan, saling bergantung dan saling mempengaruhi.
b. Lembaga sosial dibentuk, dipertahankan dan diubah untuk memenuhi kebutuhan hidup tertentu.
c. Agar hubungan di antara warga masyarakat yang membutuhkan dan penyediaan kebutuhan tersebut dapat berjalan dengan tertib.
d. Masyarakat secara keseluruhan dapat berada dalam keadaan tertib dan harmonis.

100. Tujuan Lembaga Sosial
a. Memberikan pedoman kepada setiap anggota masyarakat.
b. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial.
d. Menjadi tempat untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.

101. Fungsi Lembaga Sosial
Untuk mengatur supaya kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi dan juga untuk mengatur supaya kehidupan sosial warga masyarakat dapat berjalan dengan tertib dan teratur sesuai dengan nilai, norma, dan aturan yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.

102. Macam-Macam Lembaga Sosial
a. Lembaga keluarga
b. Lembaga pendidikan
c. Lembaga pemerintah / politik
d. Lembaga ekonomi
e. Lembaga Agama

103. Delapan Lembaga Sosial Kemasyarakatan Menurut Koentjaraningrat
a. Lembaga yang mengatur tentang kekerabatan.
b. Lembaga yang mengatur tentang mata pencaharian hidup.
c. Lembaga yang mengatur tentang penerangan dan pendidikan.
d. Lembaga yang mengatur tentang kebutuhan ilmiah manusia.
e. Lembaga yang mengatur tentang menyatakan rasa keindahan dan rekreasi.
f. Lembaga yang mengatur tentang kebutuhan yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
g. Lembaga yang mengatur tentang kehidupan berkelompok dan bernegara.
h. Lembaga yang mengatur tentang kebutuhan jasmani manusia.

104. Tiga Golongan Pendekatan Lembaga Sosial
a. Analisis Historys
b. Analisis Komparatif
c. Analisis Fungsional

105. Tipe-Tipe Lembaga sosial Menurut Gilin dan Glilin Berdasarkan Perkembangannya.
a. Crescive Institutions
b. Encted Institutions

106. Tipe – Tipe Lembaga Sosial Menurut Gilin dan Glilin Berdasarkan Sistem Nilai di Masyarakat
a. Basic Institutions
b. Subsidiary Institutions

107. Tipe-tipe Lembaga sosial Menurut Gilin dan Gilin Berdasarkan Penerimaan Masyarakat
a. Approved / social sanctioned Institutions
b. Unsanctioned Institutions

108. Tipe-tipe Lembaga Sosial Menurut Gilin dan Glilin Berdasarkan Penyebarannya
a. General Institutions
b. Restricted Institutions

109. Tipe-Tipe Lembaga Sosial Menurut Gilin dan Gilin Berdasarkan Fungsinya
a. Operative Institutions
b. Regulative Institutions

110. Pengertian Lembaga Keluarga
Merupakan lembaga sosial yang paling dasar dan dari lembaga itulah semua lembaga sosial yang lain berkembang.
111. Pengertian Keluarga Menurut Horton dan Hunt
a. Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama.
b. Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah dan perkawinan.
c. Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak.
d. Pasangan nikah yang memiliki anak.

112. Tiga Bentuk Keluarga di Dalam Masyarakat
1. Keluarga inti (nuclear family)
2. Keluarga besar (estended family)
3. Keluarga Poligamous

113. Karakteristik atau Ciri-ciri keluarga Menurut Mas Iver dan Charies Horton Page
a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan
b. Merupakan tempat tinggal bersama
c. Merupakan bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang dibentuk atau dipelihara dengan sengaja.
d. Memiliki suatu sistem tata nama (nomenclature), termasuk garis keturunan.

114. Karakteristik atau Ciri-ciri keluarga Menurut Burgess dan Locke
a. Keluarga merupakan susunan orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan.
b. Anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama di bawah satu atap yang merupakan satu susunan rumah tangga (houschold)
c. Keluarga adalah satuan sosial yang terdiri dari orang yang saling berinteraksi dan berkomunikasi sehingga menciptakan peranan sosial bagi suami, istri, ayah, ibu, anak laki-laki, anak perempuan, kakak laki-laki, kakak perempuan, adik laki-laki, adik perempuan,.
d. Keluarga merupakan pemeliharaan suatu kebudayaan bersama yang pada hakikatnya diperoleh dari masyarakat.

115. Proses Terbentuknya Keluarga
1. Didahului oleh adanya interaksi antara laki-laki dan perempuan.
2. Interaksi yang terjalin dilakukan secara berulang, kemudian melahirkan hubungan sosial yang lebih intim dan terjalinlah proses perkawinan.
3. Setelah terjadi perkawinan, maka terbentuk keluarga dan pada akhirnya terbentuklah keluarga inti.

116. Manfaat di Dalam Sebuah Perkawinan
1. Memelihara kehormatan
2. Menghubungkan tali persaudaraan dan menambah atau memperbanyak keluarga.
3. Membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera.

117. Monogami
Yaitu perkawinan antara laki-laki dengan seorang perempuan.

118. Poligami
Yaitu perkawinan antara seorng laki-laki atau perempuan dengan lebih dari seorang perempuan atau laki-laki.

119. Poligini
Yaitu seorang laki-laki mempunyai istri lebih dari satu orang.

120. Poliandri
Yaitu seorang wanita mempunyai suami lebih dari satu orang.

121. Endogami
Yaitu perkawinan di dalam satu klan, etnis, maupun kerabat sendiri.

122. Eksogami
Yaitu perkawinan di luar klan, etnis, maupun kerabat sendiri.

123. Connubium Circulation atau Asymetris
Yaitu hubungan perkawinan yang terdiri dari dua klan yang hanya memiliki satu kedudukan saja, yaitu sebagai pemberi ataukah penerima gadis.











124. Connubium Symetris
Yaitu hubungan perkawinan antara dua klan dan terjadi tukar-menukar jodoh di antara dua klan tersebut, misalnya pemuda dari Klan A memilih jodoh dari Klan B, dan sebaliknya pemuda dari klan B memilih jodoh dari klan A.




125. Cross Cousin
Croos cousin (sepupu silang) yaitu perkawinan antara saudara sepupu, yaitu anak saudara laki-laki ibu atau anak saudara perempuan ayah.











126. Paralel Cousin
Paralel cousin (sepupu sejajar)) yaitu perkawinan antara laki-laki dan perempuan di mana ayah-ayah atau ibu-ibu mereka bersaudara kandung




atau











127. Mas Kawin
Yaitu sebagai uang pengganti rugi atau pembeli dari orang tua si laki-laki kepada orang tua si perempuan yang telah membesarkannya.

128. Perkawinan Mengabdi
Yaitu setelah terjadi perkawinan maka si laki-laki harus tinggal dan mengabdi di rumah orang tua si perempuan sebagai ganti mas kawin.

129. Kawin Lari
Yaitu si laki-laki mencuri atau melarikan si perempuan dari rumah orang tuanya untuk kemudian di bawa ke rumah orang tuanya atau bahkan ke tempat lain.

130. Patri Lokal (Viri Lokal)
Yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di sekitar pusat kediaman keluarga suami.

131. Matri Lokal (Otori Lokal)
Yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di sekitar pusat kediaman keluarga istri.
132. Bilokal
Yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal secara bergantian antara keluarga suami dan keluarga istri.

133. Neolokal
Yaitu pasangan suami istri menetap di tempat baru.

134. Avunkulokal
Yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di rumah panam (saudara laki-laki ibu) dari pihak suami.

135. Natalokal
Yaitu pasangan suami istri tidak menetap di tempat yang sama, namum menetap di tempat kelahirannya masing-masing dan mereka hanya bertumpu atau bertemu untuk waktu yang relatif singkat.

136. Utrolokal
Yaitu pasangan suami istri bebas memilih dan menentukan tempat tinggalnya.

137. Komonlokal
Yaitu pasangan suami istri menetap dalam suatu kelompok yang terdiri dari orang tua kedua belah pihak.
138. Keluarga Bilateral / Cognatic Descent
Adalah suatu bentuk keluarga yang menghitung hubungan kekerabatan melalui pihak ayah dan ibu secara seimbang.

139. Prinsip Ambilineal
Adalah suatu prinsip yang menghitung garis kekerabatan terkadang melalui pihak ayah atau ibu.

140. Prinsip Konsentris
Adalah suatu prinsip yang menghitung garis kekerabatan sampai jumlah tertentu ataupun terbatas.

141. Prinsip Primogenitur
Adalah suatu prinsip yang menghitung garis kekerabatan melalui ayah atau ibu yang usianya paling tua saja (sulung).

142. Prinsip Ultimogenitur
Adalah suatu prinsip yang menghitung garis kekerabatan melalui ayah atau ibu yang usianya paling muda saja (bungsu).
Bentuk keluarga bilateral dapat digambarkan sebagai berikut :

Orang tua laki Orang tua Orang tua Orang Tua
laki ibu ego Perempuan ibu ego Laki ayah ego Perempuan ayah ego




ibu ego ayah ego Saudara
Saudara laki-laki perempuan ayah
Ibu ego ego
ego
Keterangan :
: Perempuan : Saudara

: Laki-laki : garis keturuan
: Perkawinan


143. Keluarga Unilateral
Adalah suatu bentuk keluarga yang mehitung hubungan kekerabatan melalui satu pihak saja, yaitu dari garis ayah saja ataupun garis ibu saja.
Bentuk keluarga unilateral dapat digambarkan sebagai berikut :





Orang tua laki-laki Orang tua perempuan orang tua laki Orang tua
Ayah ego ayah ego laki ayah ego Perempuan ibu ego



Ayah ego ibu ego ibu ego ayah ego

Saudara laki-laki
Ibu ego

Ego Ego
(laki-laki) (perempuan)
Bagan bentuk keluarga patrilineal Bagan bentuk keluarga matrilineal

144. Fungsi Lembaga Keluarga
a. Fungsi Reproduksi
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Afeksi
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi pengawasan sosial
f. Fungsi proteksi/perlindungan
g. Fungsi pemberian status

145. Unsur lembaga keluarga yang berlaku umum di masyarakat
1. Pola perilaku, meliputi afeksi, kesetiaan, tanggung jawab, rasa hormat, dan kepatuhan.
2. Budaya simbolis, meliputi mas kawin, cincin kawin, busana pengantin, dan upacara pernikahan.
3. Budaya manfaat, meliputi rumah, apartemen, alat rumah tangga, dan kendaraan.
4. Kode spesialisasi, meliputi izin kawin, kehendak, keturunan, dan hukum perkawinan.
5. Ideologi, meliputi rasa cinta dan kasih sayang, keterbukaan, familimisme, dan individualisme.


146. Pengertian Lembaga Pendidikan
Adalah lembaga yang muncul ketika manusia atau suatu masyarakat semakin kompleks dengan berbagai macam ide, aktivitas, maupun kebutuhan, terutama kebutuhan akan pengetahuan yang sudah tidak bisa lagi dipenuhi oleh lembaga keluarga.

147. Tiga Lingkungan Pendidikan
1. Lingkungan pendidikan keluarga
2. Lingkungan pendidikan sekolah
3. Lingkungan pendidikan masyarakat di luar lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.

148. Fungsi Lembaga Pendidikan
1. Fungsi Nyata (manifes) pendidikan
2. Fungsi tersembunyi (laten ) pendidikan

149. Unsur Lembaga Pendidikan
1. Pola perilaku, meliputi cinta pengetahuan, kehadiran, meneliti, dan semangat belajar.
2. Budaya simbolis, meliputi seragam, maskot, lagu dan logo sekolah.
3. Budaya manfaat, meliputi kelas, perpustakaan, buku, laboratorium, dan lapangan.
4. Kode spesialisasi, meliputi akreditasi, tata tertib, kurikulum, dan tingkatan/ strata.
5. Ideologi, meliputi keberhasilan akademis, pendidikan progresif, dan inovatif.

150. Lembaga Politik
Adalah seperangkat aturan dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.

151. Karakteristik Lembaga Politik
1. Adanya komunitas manusia yang secara sosial hidup bersama dan mempunyai nilai dasar yang telah disepakati oleh segenap anggota komunitas tersebut.
2. Terdapat lebih dari satu negara.
3. Asosiasi yang ada mampu melaksanakan fungsinya dengan baik demi kepentingan umum.
4. Asosiasi tersebut diberi kewenangan yang luas, tetapi jangkaunya hanya berlaku dalam batas teritorial tertentu.

152. Masalah Dalam Lembaga Politik
1. Bentuk negara
2. Bentuk pemerintahan
3. Bentuk kekuasaan

153. Bentuk negara
a. Negara kesatuan
b. Negara federasi/ serikat

154. Bentuk pemerintahan
a. Republik
b. Monarki
c. Kekaisaran

155. Bentuk kekuasaan
a. Kekuasaan kharismatik
b. Kekuasaan tradisi atau keturunan
c. Kekuasaan legal- rasional atau pemberian secara formal

156. Fungsi Lembaga Politik
a. Memelihara ketertiban di dalam (internal order).
b. Menjaga keamanan dari luar (external security).
c. Mengusahakan kesejahteraan umum (general welfare).
d. Mengatur proses politik.

157. Unsur Lembaga Politik
a. Pola perilaku, meliputi loyalitas, kepatuhan, subordinasi, kerja sama dan konsensus.
b. Budaya simbolis, meliputi bendera, materi, maskot dan lagu kebangsaan.
c. Budaya manfaat, meliputi gedung, persenjataan, pekerjaan, pemerintahan, dan blanko.
d. Kode spesialisasi, meliputi program, konstitusi, traktat, dan hukum .
e. Ideologi, meliputi nasionalisme, hak rakyat, demokrasi, dan republik / monarki.

158. Lembaga Ekonomi
Merupakan sarana yang distandarisasi untuk memelihara ketertiban dalam proses produksi dan distribusi barang serta jasa.

159. Beberapa Pola Politik Ekonomi dan Sistem Sosial Masyarakat
a. Sistem feodalisme
b. Sistem Merkantilisme
c. Sistem kapitalisme
d. Sistem Komunisme
e. Sistem Sosialisme

160. Struktur Lembaga Ekonomi
1. Sektor agraris, meliputi kegiatan pertanian, misalnya mengolah sawah dan ladang, peternakan serta perikanan.
2. Sektor industri, yang dicirikan oleh adanya kegiatan produksi barang.
3. Sektor pedagangan, yaitu aktivitas penyaluran barang dari produsen ke konsumen.

161. Fungsi Lembaga Ekonomi
a. Memberi pedoman untuk memperoleh bahan pangan.
b. Memberikan pedoman untuk melaksankaan pertukaran barang.
c. Memberi pedoman bagi atau mengenai harga jual beli barang.
d. Memberi pedoman tentang bagaimana menggunakan tenaga kerja.
e. Memberi pedoman tentang tata cara pengupahan dan pemutusan hubungan kerja.
f. Memberi identitas diri untuk masyarakat.


162. Unsur-Unsur Lembaga Ekonomi
1. Pola perilaku, meliputi efisiensi atau penghematan, profesional, dan cara mencari keuntungan.
2. Budaya simbolis, meliputi merek dagang, hak paten, slogan, dan lagu komersial.
3. Budaya manfaat, meliputi toko, pabrik, pasar, kantor, dan blanko.
4. Kode spesialisasi, meliputi kontrak, lisensi, hak monopoli dan akta perusahaan.
5. Ideologi, meliputi liberalisme, tanggung jawab, manajerial, kebebasan berusaha dan hak buruh.

163. Lembaga Agama
Emile Durkheim menyatakan bahwa agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri dari kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci.

164. Fungsi Lembaga Agama
a. Sebagai sumber pedoman hidup bagi individu ataupun kelompok.
b. Mengatur tata cara berhubungan antar manusia, dan hubungan antara manusia dengan Tuhan.
c. Sebagai tuntutan mengenai prinsip benar atau salah untuk menghindari perilaku menyimpang.
d. Sebagai pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang mewajibkan untuk selalu berbuat baik dengan sesama dan lingkungan sekitarnya.
e. Pedoman keyakinan bahwa siapapun yang berbuat baik akan memperoleh pahala dari Tuhan.
f. Pedoman keberadaan dan semesta beserta isinya merupakan ciptaan Tuan dan manusia harus menyikapinya dengan rasa syukur dan ikhlas.
g. Pedoman pengungkapan keindahan dengan cara membangun tempat ibadah dan lain sebagainya yang berhubungan dengan agama yang dianutnya.
h. Sebagai pedoman rekreasi dan hiburan dengan menjalankan berbagai ritual agama.
i. Memberikan identitas kepada setiap manusia sebagai bagian dari suatu agama, yaitu sebagai umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, atau Kong Hu Cu.

165. Unsur Lembaga Agama
1. Kepercayaan, yaitu suatu prinsip yang dianggap benar tanpa adanya keraguan lagi.
2. Praktik keagamaan, misalnya sembahyang, berdoa, berpuasa, bersedekah, dan lain sebagainya.
3. Simbol keagamaan, merupakan tanda atau identitas agama yang dianut umatnya.
4. Umat, yaitu penganut salah satu agama.
5. Pengalaman bagaimana keagamaan dari setiap umat yang bersifat individual.

Jumat, 28 Oktober 2011

Tugas Sosiologi : Sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian


SMA SARASWATI SERIRIT
TAHUN PELAJARAN 2010-2011

Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat  Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas ini dirancang untuk memudahkan kita dalam mempelajari tentang Sosiologi.
Dan, kami berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi kalian dalam memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang Sosiologi. Tidak lupa, kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan tugas ini, saya ucapkan terima kasih.



            juni  2011     

Penyusun








i
Daftar isi
Kata pengantar……………………………………………………………        i
Daftar isi……………………………………………………………………...        ii
BAB I       Sosialisasi sebagai proses pembentukan
 kepribadian……………………………………………………        1
A.  Sosialisasi…….………………..…………………………………...       1
B.  Fungsi nilai dan norma sosial dalam proses
 sosialisasi……..……………………………………….…………..        4
C.   Kepribadian………………………………………….…………..…      4
D.  Kebudayaan dan pengaruhnya terhadap
kepribadian …………………………………………………….....       6
BAB II     Sikap-sikap antisosial dan prilaku menyimpang..      8
A.  Sikap-sikap antisosial …………….…………………………..        8
B.  Perilaku menyimpang………………………..………………..       8
BAB III     Penerapan pengetahuan sosiologi dalam
                     kehidupan bermasyarakat………………………………       12
A.  Penerapan sosiologi dalam kehidupan
 bermasyarakat…………………………………………………...       12
Daftar Pustaka……………………………………………………………..       15
ii
Bab i
Sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian

A.  Sosialisasi
1.     Hakikat sosialisasi
Secara umum sosialisasi adalah proses belajar dan penyesuaian diri yang membantu individu mempelajari bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya supaya ia dapat berperan dan berfungsi dengan baik dalam kelompoknya.
           Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosialisasi adalah suatu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan mastarakat di lingkungannya.
           Adapun pengertian sosialisasi menurut para ahli, yaitu :
a.       Soerjono Soekanto, sosialisasi merupakan proses mengomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
b.      Koentjaraningrat, sosialisasi merupakan suatu proses, yaitu proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan system social.
c.       Vembriarto, sosialisasi merupakan proses belajar, yaitu proses akomodasi dimana individu menahan, mengubah implus-implus dalam dirinya, dan mengambil cara hidup atau kebudayaan masyarakatnya.
d.      Sukandar Wiraatmaja, sosialisasi adalah proses belajar mulai bayi untuk mengenal dan memperoleh sikap, pengertian, gagasan, dan pola tingkah laku yang disetujui oleh masyarakat.
e.       Prof. Dr. Nasution, S.H, sosialisasi adalah proses membingbing individu ke dalam dunia social (sebagai warga masyarakat yang dewasa).
f.        David F. Aberle, sosialisasi adalah pola-pola mengenai aksi social atau aspek-aspek tingah laku, yang menanamkan pada individu keterampilan-keterampilan, motif-motif, dan sikap-sikap yang perlu untuk menampilkan peranan-peranan yang sekarang atau yang tengah diantisipasikan sepanjang kehidupan manusia normal, sejauh peranan-peranan baru masih harus terus dipelajari.
g.       John C. Macionis, sosialisasi adalah pengalaman social seumur hidup dimana individu dapat mengembangkan potensinya dan mempelajari pola-pola kehidupan masyarakat.
h.      Jack Levin dan James L. Spates, sosialisasi adalah proses pewarisan dan pelembagaan kebudayaan kedalam kepribadian individu.
i.         Paul B.Horton, sosialisasi merupakan suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
j.         Irvin L. Child, sosialisasi adalah segenap proses dengan individu yang dilahirkan dengan banyak sekali potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan potensi tingkah laku aktualnya, yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dan kelompoknya.
1
k.       Peter L. Berger, sosialisasi adalah suatu proses dimana anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
Sosialisasi merupakan suatu proses masuknya seseorang ke dalam suatu kelompok, sehingga proses sosialisasi adalah proses aktif.

2.     Tujuan sosialisasi
Tujuan pokok dari sebuah proses sosialisasi menurut Robert M.Z. Lawang, yaitu :
a.       Dengan memiliki norma, nilai, serta peran yang dimiliki anak, ia mampu hidup dengan baik dalam masyarakat.
b.      Supaya masyarakat tetap dengan semua nilai dan normanya.
Tujuan sosialisasi secara umum yaitu :
a.       Memberi dan menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien, serta mengembangkan kemampuan individu untuk membaca, menulis, bahkan bercerita.
b.      Proses pembentukan sikap.
c.       Memberi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan seorang individu untuk melangsungkan hidupnya di tengah-tengah suatu masyarakat di mana ia tinggal.
d.      Membantu pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
e.       Membiasakan individu dengan nilai-nilai kepercayaan yang pokok dan mendasar yang ada pada masyarakat dim ana ia tinggal.

3.     Faktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi
a.       Kematangan fisik seseorang
b.      Lingkungan atau sarana sosialisasi
1.      Interaksi dengan sesama
2.      Bahasa
3.      Kasih sayang
c.       Keinginan yang kuat

4.     Jens sosialisasi
a.       Sosialisasi primer
      Sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dijalani semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat.
b.      Sosialisasi sekunder
      Sosialisasi sekunder adalah proses berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasikan ke dalam sector baru dari dunia objektif masyarakatnya. Dua bentuk sosialisasi sekunder adalah :
1.      Resosialisasi, yaitu proses ketika seseorang mendapat suatu identitas diri yang baru.
2.      Desosialisasi, yaitu suatu proses ketika seseorang mengalami pencabutan identitas diri yang telah dimiliki.

2
c.       Sosialisasi represif
      Sosialisasio represif merupakan sosialisasi yang menekankan pada pengawasan yang ketat dan pemberian hukuman kepada seseorang yang melanggar norma atau peraturan yang berlaku.
d.      Sosialisasi partisipatoris
      Sosialisasi partisipatoris merupakan sosialisasi yang menekankan pada keikutsertaan seseorang dalam proses sosialisasi.

5.     Tipe sosialisasi
a.       Sosialisasi formal
Sosialisasi formal adalah sosialisasi yang terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam Negara.
b.      Sosialisasi informal
Sosialisasi informal adalah sosialisasi yang terjadi dalam masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan.

6.     Agen sosialisasi


a.       Keluarga
b.      Kelompok bermain atau sebaya
c.       Sekolah
d.      Lingkungan kerja
e.       Media massa
f.        Masyarakat


7.     Proses sosialisasi
a.       Macam-macam proses sosialisasi
1.      Proses sosialisasi yang terjadi tanpa sengaja melalui proses interaksi social.
2.      Proses sosialisasi yang terjadi secara sengaja melalui pendidikan dan pengajaran.
b.      Tahap-tahap proses sosialisasi
1.      Pemikiran George Herbert Mead
Menurut George Herbert Mead ada 4 tahapan sosialisasi yaitu :
a.       Tahap persiapan (preparatory satge)
b.      Tahap meniru (play stage)
c.       Tahap siap bertindak (game stage)
d.      Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage)
2.      Pemikiran Charles Horton Cooley
Tiga tahap terbentuknya looking-glass self adalah sebagai berikut :
a.       Persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya.
b.      Persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya
c.       Seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya.

8.     Indikator sosialisasi
Indicator keberhasilan proses sosialisasi berjalan dengan baik adalah sebagai berikut :
a.       Meningkatnya status yang seringkali diikuti dengan meningkatnya kepercayaan dan meningkatnya peranan social di lingkungan social yang baru.

3
b.      Terintegrasi secara kuat dengan masyarakat setempat dalam setiap aktifitas yang ditandai dengankeakraban dan persaudaraan diantara individu tersebut dengan masyarakatlain.
c.       Dapat menyesuaikan diri dengan lingkunngan social maupun lingkungan fisiknya.

B.   Fungsi Nilai dan Norma Sosial dalam Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi suatu budaya bisa dilaksanakan melalui 3 tahap berikut :
1.      Sosialisasi antisipasi (tahap kedatangan)
2.      Pertemuan
3.      Perubahan dan pemahaman yang bertambah (tahap metamorphosis)
Berikut ini beberapa fungsi nilai social dalam proses sosialisasi :
1.      Sebagai ppendorong.
2.      Sebagai petunjuk arah.
3.      Sebagai alat pengawas.
4.      Sebagai alat solidaritas.
5.      Sebagai benteng perlindungan.

C.   Kepribadian
1.     Definisi kepribadian
Definisi kepribadian menurut para ahli yaitu :
a.       Koentjaraningrat, kepribadian adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku manusia.
b.      Roucek dan Warren, kepribadian sebagai organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari prilaku seorang individu.
c.       M.A.W. Brower, kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
d.      Theodore M. Newcomb, kepribadian sebagai organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang prilaku.
e.       J. Milton Yinger, kepribadian adalah keseluruhan prilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
f.        Abin Syamsuddin Makmun, kepribadian adalah kualitas prilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.

2.     Susunan kepribadian
a.       Pengetahuan
b.      Perasaan
c.       Dorongan naluri

3.     Karakteristik kepribadian
Kepribadian yang sehat ditandai dengan karakteristik sebagai berikut :
a.       Mampu menilai diri secara realistic.

4
b.      Mampu menilai situasi secara realistic.
c.       Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistic.
d.      Menerima tanggung jawab.
e.       Kemandirian.
f.        Dapat mengontrol emosi.
g.       Berorientasi tujuan.
h.      Berorientasi keluar.
i.         Penerimaan social.
j.         Memiliki filsafat hidup.
k.       Berbahagia.
Kepribadian yang tidak sehat ditandai dengan karakteristik sebagai berikut :
a.       Mudah marah.
b.      Menunjukkan kecemasan.
c.       Sering merasa tertekan.
d.      Memiliki kebiasaan berbohong.
e.       Hiperaktif.
f.        Bersikap memusuhi segala bentuk otoritas.
g.       Gemar mengkritik atau mencemooh orang lain.
h.      Susah tidur.
i.         Kurang mempunyai rasa tanggung jawab.
j.         Kurang mempunyai kesadaran untuk mematuhi ajaran agama.
k.       Bersikap pesimis dan kurang bergairah dalam menghadapi kehidupan.

4.     Faktor- faktor pembentuk kepribadian
a.       Faktor biologis
b.      Faktor geografis (lingkungan fisik)
c.       Faktor kebudayaan khusus
d.      Faktor pengalaman kelompok
e.       Faktor pengalaman unik

5.     Tahapan perkembangan kepribadian sebagai hasil sosialisasi
a.       Tahap pertama
Merupakan proses perkembangan kepribadian seseorang dimulai ketika anak berusia 1-2 tahun.
b.      Tahap kedua
Merupakan tahap dimana rasa ego yang sudah dimiliki oleh seorang anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan yang ada dilingkungan sekitar anak tersebut, termasuk pula struktur tata nilai dan budayanya.
c.       Tahap ketiga
Merupakan tahap kedewasaan yang berlangsung ketika seseorang berusia antara   25-28 tahun.


5
6.     Perubahan kepribadian
Ada beberapa faktor penyebab tejadinya perubahan kepribadian, yaitu :
a.       Faktor organik.
b.      Faktor lingkungan social budaya.
c.       Faktor dari dalam individu itu sendiri.

D.  Kebudayaan dan Pengaruhnya Terhadap Kepribadian
1.    Definisi kebudayaan
Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu, budhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata budhi yang berarti akal. Sehingga kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Definisi kebudayaan menurut beberapa ahli yaitu :
a.       Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (sosiolog), kebudayaan merupakan semua hasil karya, rasa, dan cipta manusia.
b.      Koentjaraningrat (antropolog), kebudayaan merupakan keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia melalui belajar.
c.       E.B. Tylor (antropolog), kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat, dan kemampuan lain, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
d.      Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski, kebudayaan merupakan segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat yang berlangsung turun-temurun dari generasi ke generasi selanjutnya sehingga tetap hidup.
e.       Ralph Linton, kebudayaan merupakan konfigurasi dari hasil yangbersumber pada tingkah laku yang dipelajari.
f.        C. Kluckhohn dan Kelly, kebudayaan merupakan semua rancangan hidup yang tercipta secara historis.
g.       Kroeber, kebudayaan adalah keseluruhan realita gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan, dan nilai-nilai yang dipelajari dan diwariskan, serta perilaku yang ditimbulkannya.
2.    Unsur-unsur kebudayaan
Terdapat beberapa pendapat mengenai unsur-unsur kebudayaan, yaitu :
a.      Bronislaw Malinowski
Ia menyebutkan 4 unsur pokok kebudayaan yaitu :
1.      System norma yang memungkinkan kerja sama antaranggota masyarakat di dalam menguasai alam disekitarnya.
2.      Organisasi ekonomi.
3.      Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan.
4.      organisasi kekuatan.

6
b.     Melville J. Herskovits
Ia menyebutkan 4 unsur pokok yang menyusun kebudayaan yaitu :
1.      Alat-alat teknologi
2.      System ekonomi
3.      Keluarga
4.      Kekuasaan politik
c.      Kluckhohn
Ia menguraikan unsur-unsur 7 pokok kebudayaan yaitu :
1.      Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
2.      Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
3.      System kemastarakatan
4.      Bahasa
5.      Kesenian
6.      System pengetahuan
7.      Religi

3.    Wujud kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat terdapat 3 wujud kebudayaan yaitu :
a.       Kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
b.      Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
c.       Kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

4.    Sifat hakikat kebudayaan
Sifat hakikat kebudayaan meliputi :
a.       Kebudayaan terwujud dan tersalurkan melalui perilaku manusia.
b.      Kebudayaan telah ada sebelum lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
c.       Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
d.      Kebudayaan meliputi aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban dan tindakan-tindakan, baik yang diterima maupun yang ditolak, serta tindakan-tindakan yang dilarang maupun tindakan yang diizinkan.

5.    Tipe kebudayaan khusus yang mempengaruhi kebudayaan
Terdapat 5 tipe kebudayaan khusus yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang yaitu:
a.       Kebudayaan khusus berdasarkan factor kedaerahan, diantaranya system social.
b.      Kebudayaan khusus masyarakat desa dan kota, diantaranya pola hidup.
c.       Kebudayaan khusus kelas social, diantaranya cara makan, dan etika pergaulan.
d.      Kebudayaan khusus atas dasar agama, diantaranya pola hidup dan budaya yang disesuaikan dengan ajaran agama masing-masing.
e.       Kebudayaan khusus berdasarkan profesi, diantaranya kepribadian militer dan pegawai.
7
Bab ii
Sikap-sikap antisosial dan perilaku menyimpang

A.  Sikap-Sikap Antisosial
Antisosial terdiri dari 2 kata, yaitu “anti” yang berarti menentang atau memusuhi dan “sosial” yang berarti berkenaan dengan masyarakat. Jadi, antisosial adalah suatu sikap yang melawan kebiasaan masyarakat dan kepentingan umum.
Sikap antisosial dapat terjadi karena berbagai macam faktor yaitu :
1.      Kekecewaan terhadap system social yang terdapat dalam masyarakat.
2.      Kegagalan dalam proses sosialisasi yang dialami seseorang.
3.      Ketidakmampuan memahami secara penuh system nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Terdapat 2 macam tindakan antisosial berdasarkan sifatnya yaitu :
1.      Tindakan antisosial yang dilakukan secara sengaja.
2.      Tindakan antisosial karena tidak peduli.
Tindakan  antisosial digolongkan menjadi 3 tipe yaitu :
1.      Dilakukan di jalan
2.      Dilakukan oleh tetangga
3.      Dilakukan terhadap lingkungan sekitar
Menurut Soerjono Soekanto terdapat 3 istilah yang berhubungan dengan sikap antisosial, yaitu:
1.      Antikonformitas, adalah suatu pelanggaran terhadap nilai-nilai dan norma-norma social yang dilakukan dengan sengaja oleh individu atau sekelompok individu.
2.      Aksi Antisosial, adalah sebuah aksi yang menempatkan kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok tertentu di atas kepentingan umum.
3.      Antisocial Grudge, yaitu rasa dendam atau sakit hati terhadap masyarakat maupun terhadap aturan social tertentu sehingga menimbulkan perilaku menyimpang.

B.   Perilaku Menyimpang
1.     Definisi perilaku menyimpang
Definisi perilaku menyimpang menurut beberapa ahli yaitu :
a.       Kartini Kartono, penyimpangan merupakan tingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentral atau ciri-ciri karakteristik rata-rata dari rakyat kebanyakan.
b.      Robert M.Z. Lawang, perilaku menyipmang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu system social dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam system tersebut untuk memperbaiki perilaku tersebut.
c.       Paul B. Horton, perilaku menyimpang adalah perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma kelompok ataupun masyarakat.
8
d.      James Vander Zander, perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah/sebagian besar orang atau masyarakat.
e.       Bruce J. Cohen, perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
Secara umum perilaku menyimpang adalahperilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma social yang dianut oleh masyarakat.

2.     Sebab-sebab perilaku menyimpang
a.       Hasil sosialisasi yang tidak sempurna (ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan).
b.      Proses belajar yang menyimpang.
c.       Ketegangan antara kebudayaan dan struktur social.
d.      Ikatan social yang berlainan.
e.       Hasil sosialisasi dari nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang.

3.     Ciri-ciri perilaku menyimpang
a.       Penyimpangan harus dapat didefinisikan
b.      Penyimpangan dapat diterima dan dapat pula ditolak
c.       Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak
d.      Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal
e.       Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan
f.        Penyimpangan social bersifat adaftif (menyesuaikan)

4.     Sifat-sifat penyimpangan
a.       Penyimpangan bersifat positif, yaitu suatu perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan/ norma yang berlaku namun mempunyai dampak poisitif terhadap system social di mana ia tinggal.
b.      Penyimpangan bersifat negatif, yaitu kecenderungan bertindak ke arah nilai-nilai  social yang dipandang rendah dan berakibat buruk sehingga mengganggu system social yang ada.

5.     Macam-macam perilaku menyimpang
a.       Berdasarkan kekerapannya
1.      Penyimpangan primer, adalah penyimpangan social yang bersifat sementara (temporal), sehingga individu yang melakukan penyimpangan tersebut masih dapat diterima oleh kelompok sosialnya sebab pelanggaran terhadap norma-norma umum tidak berlangsung secara terus-menerus.
2.      Penyimpangan sekunder, adalah penyimpangan social yang nyata dan sering dilakukan sehingga menimbulkan akibat-akibat yang yang cukup parah dan mengganggu orang lain.

9
b.      Berdasarkan jumlah pelakunya
1.      Penyimpangan individual, merupakan pelanggaran/penolakan yang dilakukan oleh seseorang/individu tertentu terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakatnya.
2.      Penyimpangan kelompok, merupakan penyimpangan yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok orang yang tergabung dalam suatu kelompok tertentu.

6.     Media pembentukan perilaku menyimpang
a.       Keluarga
b.      Lingkungan tempat tinggal
c.       Kelompok bermain
d.      Media massa

7.     Bentuk-bentuk perilaku menyimpang
Ada beberapa bentuk perilaku menyimpang yang bersifat negativ yaitu :
a.       Tindakan kriminal atau kajahatan
Menurut Light Keller dan Calhoun ada 4 tipe kejahatan yaitu :
1.      Kejahatan tanpa korban
2.      Kejahatan yang diorganisasi
3.      Kejahatan oleh seorang yang mempunyai status tinggi
4.      Kejahatan yang dilakukan atas nama perusahaan
b.      Penyalahgunaan narkotika
Ada beberapa jenis bahan narkotika dan obat bius yaitu :


1.      Tembakau
2.      Kafein
3.      LSD (Lusergic Acid Diethylamide)
4.      Candu/Opium
5.      Morfin
6.      Alcohol
7.      Kokain
8.      Ganja/Mariyuana


c.       Perkelahian pelajar/mahasiswa
Perkelahian pelajar/mahasiswa merupakan masalah social yang berkaitan dengan krisis moral.
d.      Hubungan seksual di luar nikah
Hubungan seksual di luar nikah merupakan salah satu bentuk penyimpangan dan penyakit masyarakat yang tidak dapat dibenarkan oleh norma apapun, sehingga hubungan seksual di luar nikah termasuk prilaku menyimpang yang ditentang oleh masyarakat.
e.       Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual merupakan perilaku seksual yang tidak semestinya, misalnya perzinahan, lesbianisme, homoseksual, kumpul kebo, dan sodomi.





10
8.     Teori terjadinya perilaku menyimpang
a.       Berdasarkan sudut pandang sosiologi
1.      Teori pergaulan berbeda
Dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland. Menurutnya perilaku menyimpang merupakan perilaku yang disebabkan  hubungan diferensiasi.
2.      Teori labeling
Dikemukakan oleh Edwin M. Lemert. Menurutnya perilaku menyimpang merupakan perilaku yang menyimpang karena pemberian julukan.
3.      Teori merton
Menurut Robert K. Merton, ada 5 tipe cara adaptasi individu untuk mencapai tujuan budaya dari yang wajar sampai menyimpang yaitu :
a.       Konformitas, merupakan sikap menerima tujuan budaya dengan cara mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh masyarakat.
b.      Inovasi, merupakan sikap menerima secara iklas cara-cara pencapaian tujuan yang sesuai dengan nilai budaya sambil menempuh cara-cara baru yang belum biasa/tidak umum dilakukan.
c.       Ritualisme, merupakan sikap menerima cara-cara yang diperkenankan secara cultural, namun menolak tujuan-tujuan kebudayaan.
d.      Pengasingan diri, merupakan sikap menolak tujuan-tujuan ataupun cara-cara untuk mencapai tujuan yang telah menjadi bagian kehidupan masyarakat ataupun lingkungan sosialnya.
e.       Pemberontakan, merupakan sikap menolak sarana dan tujuan-tujuan yang disahkan oleh budaya masyarakatnya dan menggantikan dengan cara yang baru.
4.      Teori fungsi
Dikemukakan oleh Emile Durkheim. Menurutnya kejahatan perlu bagi masyarakat karena dengan adanya kejahatan maka moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal.
b.      Berdasarkan sudut pandang psikologi
Sigmund Freud menyatakan bahwa dalam diri manusia terdapat 3 bagian penting yaitu :
1.      Id adalah bagian diri yang bersifat tidak sadar.
2.      Ego adalah bagian diri yang bersifat sadar dan rasional yang berfungsi sebagai penjaga pintu kepribadian.
3.      Superego adalah bagian diri yang telah mengabsorpsi (menyerap) nilai-nilai cultural yang berfungsi sebagai suara hati.
c.       Berdasarkan sudut pandang biologi
Sheldon mengidentifikasikan tipe tubuh menjadi 3 tipe dasar yaitu :
1.      Endomorph (bundar, halus dan gemuk)
2.      Mesomorph (berotot dan atletis)
3.      Ectomorph (tipis dan kurus)
d.      Berdasarkan sudut pandang kriminologi
1.      Teori konplik
2.      Teori pengadilan

11
Bab iii
Penerapan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat

A.    Penerapan Sosiologi Dalam Kehidupan Bermasyarakat.
Sosiologi merupakan suatu kajian mengenai masyarakat dan hubungannya dengan lingkungan dimana masyarakat tersebut tinggal. Adapun penerapan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat dalam rangka menyelesaikan berbagai masalah social yang ada, dapat dilakukan melalui beberapa macam hal sebagai berikut :
1.     Perencanaan sosial (social planning)
Dalam sosiologi perencanaan social merupakan alat untuk mendapatkan perkembangan social yaitu dengan cara menguasai dan memanfaatkan kekuatan alam dan social sekaligus menciptakan tata tertib social.
Ogburn dan Nimkoff mengemukakan tentang prasarat perencanaan sosial yang efektif yaitu sebagai berikut :
a.       Adanya unsur modern dalam masyarakat yang mencakup suatu system ekonomi dimana telah digunakannya uang.
b.      Adanya system pengumpulan data dan analisis yang baik.
c.       Terdapat sikap public yang baik terhadap usaha perencanaan sosial.
d.      Terdapat pemimpin ekonomi dan politik yang progresif.

2.     Melakukan penelitian sosiologi sebagai penunjang pembangunan
Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan kontruksi serta dilakukan secara metodologis, sistematis, serta konsisten. Terdapat beberapa macam penelitian yaitu :
a.       Penelitian murni, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara teoritis.
b.      Penelitian yang terpusatkan pada masalah, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam perkembangan teori.
c.       Penelitian terapan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat atau pemerintah.
Penelitian sosiologi merupakan proses pengungkapan kebenaran melalui penggunaan konsep dasar dalam sosiologi sebagai ilmu yang meliputi :


a.       Interaksi sosial
b.      Kelompok sosial
c.       Kebudayaan
d.      Lembaga sosial
e.       Lapisan sosial
f.        Kekuasaan dan wewenang
g.       Perubahan sosial
h.      Masalah sosial


12
3.     Pengendalian sosial (social control)
a.       Pengertian pengendalian sosial
Pengertian pengendalian sosial menurut para ahli, yaitu :
1.      Bruce J. Cohen, menurutnya pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang supaya berprilaku selaras dengan kehendak-kehendak kelompok atau masyarakat luas.
2.      Joseph S. Roucek, menurutnya pengendalian sosial adalah segala proses baik yang direncanakan maupun yang tidak.
3.      Peter L. Berger, menurutnya pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang menympang.
b.      Tujuan pengendalian sosial
1.      Agar masyarakat mau mematuhi norma-norma sosial yang berlaku, baik dengan kesadaran sendiri maupun karena paksaan.
2.      Agar dapat mewujudkan keserasian dan ketentraman dalam masyarakat.
3.      Bagi orang yang melakukan penyimpangan diusahakan agar kembali mematuhi norma-norma yang berlaku.
c.       Ciri-ciri pengendalian sosial
1.      Suatu cara atau metode tertentu terhadap masyarakat
2.      Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan yang terus terjadi di dalam suatu masyarakat.
3.      Dapat dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya, atau suatu kelompok terhadap individu.
4.      Dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah pihak.
d.      Fungsi pengendalian sosial
Fungsi utamanya yaitu untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman masyarakat. Terdapat 5 fungsi pengendalian sosial menurut Koentjaraningrat yaitu:
1.      Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial
2.      Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma
3.      Mengembangkan rasa malu
4.      Mengembangkan rasa takut
5.      Menciptakan system hukum
e.       Jenis-jenis pengendalian sosial
1.      Pengendalian sosial berdasarkan cara yang digunakan
a.       Melalui sosialisasi
b.      Melalui tekanan sosial
c.       Melalui kekuatan
2.      Pengendalian sosial berdasarkan sifatnya
a.       Pengendalian preventif, dilakukan sebelum terjadi pelanggaran dan bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran.
b.      Pengendalian represif, dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran dan hendak diusahakan untuk memulihkan keadaan pada situasi semula seperti sebelum pelanggaran tersebut terjadi.
13
3.      Pengendalian sosial berdasarkan pelaksanaan/prosesnya
a.       Pengendalian persuasive, terjadi apabila pengendalian sosial tersebut ditekankan pada usaha untuk mengajak atau membingbing.
b.      Pengendalian kohersif, terjadi apabila pengendalian sosial tersebut ditekankan pada kekerasan atau ancaman dengan menggunakan kekuatan dan kekuasaan.
4.      Pengendalian sosial berdasarkan tingkat kekerasan yang digunakan
a.       Kompulasi, adalah pemaksaan terhadap seseorang supaya taat dan patuh terhadap norma-norma sosial yang berlaku.
b.      Pervasi, penanaman norma-norma yang ada secara berulang-ulang dengan harapan norma-norma tersebut dapat masuk ke dalam kesadaran seseorang sehingga orang tersebut mau mengubah sikapnya.
f.        Sarana pengendalian sosial
1.      Teguran
2.      Desas-desus
3.      Cemoohan
4.      Kekerasan fisik
5.      Pengucilan
6.      Intimidasi
7.      Pendidikan
8.      Hukuman
9.      Sanksi
10.  Agama
g.       Lembaga-lembaga pengendalian sosial
1.      Polisi
2.      Pengadilan
3.      Adat
4.      Tokoh agama
5.      Tokoh masyarakat
6.      Sekolah
7.      Keluarga












14
Daftar Pustaka

Fitri Wulandari, S.Sos. 2006. Standar Isi 2006, Mata Pelajaran Sosiologi SMA/MA Kelas X. Klaten: Viva Pakarindo.